JANGAN MIMPI BUMD KELOLA BLOK ROKAN

Mafia di Blok Rokan Riau Harus Diberantas !

Di Baca : 11817 Kali
Duri Steam Flood (DSF) di Kota Duri, Riau. (Foto net)

"Selain BUMD itu belum siap melakukan produksi yang bergandengan dengan BOB Pertamina Hulu hasil produksi juga tidak maksimal. Ini tugas General Manajer BSP untuk mengangkat kembali angka produksi," sebut H Darmawi.

Sedangkan PT Sarana Pembangunan Riau (PT SPR) bekerjasama dengan Kingswood Capital yang mengelola Blok Langgak hanya mendapat hasil 470 barrel per hari.

"Ini sangat tidak logis produksi yang dihasilkan dan barangkali teknologi atau ahli perminyakan tidak dimiliki oleh daerah. Saya menduga lemahnya produksi diakibatkan komisaris dan direksi yang duduk di perusahaan tidak memiliki sertifikat keahlian (SKA)," terangnya.

Pengamat perminyakan di Riau ini juga menilai, Blok Rokan setelah Blok Mahakam menunjukkan terbesar kandungan oil di bumi Riau, strategi pemerintah untuk mendorong penyerapan minyak tidak berjalan lancar. Padahal pemerintah sudah menterminasi dan dapat meneruskan berbagai kontrak ekspolorasi, eksploitasi dengan Chevron.

"Chevron sudah teruji mengelola minyak di bumi Riau selama 92 tahun, mereka terbukti bisa melakukan  jual beli minyak oil jangka panjang ke pasar luar negeri dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan domestik," terangnya.

Dari berbagai kajian yang ada, Chevron mengantongi ISO Manajemen, ISO Produksi termasuk data Wood Mackenzie menunjukkan potensi pengelolaan minyak di bawah Chevron untuk dimanfaatkan dunia masih sangat besar. 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar